Jumat, 13 Mei 2011

pemeriksaan diagnostik


Tugas  KMB II
Dosen : Ns.Jukarnain S.kep
TEST DIAGNOSTIK
OLEH:
JUMRIANI
08 071 014 079
KLS C.



LOGUIM
 








JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2011
TEST DIANGNOSTIK
1.      X-ray kepala
a.       Pengertian
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan struktur garis(perdarahan/edema), fragmen tulang.
b.      Tujuan
·         Mengidentifikasi fraktur tengkorak
·         Kelainan vaskuler
c.       Indikasi
·         Pasien dengan fraktur kepala
·         Tumor otak
·         Abnormal vaskuler
·         Perubahan degeneratif
d.      Penatalaksanaan
1)      Persiapan pasien
·         Pasien diminta untuk melepaskan seluruh perhiasan, seperti anting, aksesoris rambut, gigi palsu dan alat orthodonti yang dipakainya
·         Prosedur dan pergerkan alat harus zdijelaskan untuk menenangkan pasien dan jika perlu lakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa alat bergerak
·         Pakaikan alat pelindung apron pada pasien, pastikan pada bagian leher tidak ada yang menghalangi pergerakan alat saat mengelilingi kepala
·         Pasien harus diposisikan dalam unik dengan tegak dan diperintahkan untuk memegang handel agar ttetap seimbang
·         Pasien diminta untukmemposisikan gigi edge to edge dengan dagu bersentuhan tempat dagu.
·         Kepala tidak boleh bergerak dibantu dengan penahan kepala
·         Pasien diintruksikan untuk menutup bibir dan menekan lidah kepalatun dan jangan gerak sampai alat berhenti berputar
·         Jelaskan kepada pasien untuk bernafas normal dan tidak terlalu bernafas dalam saat penyinaran.
2)      Prosedur
·         Nyalakan computer dan monitornya.
·          Nyalakan mesin XRD.
·         Periksa apakah knops dan KV sudah pada posisi nol (0). Set 0 jika posisi belum pada 0
·          Jalankan control XRD yang berada pada computer.
·         Pilih New kemudian Individual analize dan biarkan proses inisialisasi berjalan.
·         jika proses anisialisasi gagal maka klik cancel dan ulangi lagi.
·          Jika proses inisialisasi berhasil proses analisa bias dilakukan.
·          Sesuikan parameter pada XRD sesuai dengan yang di inginkan. Kemudian pilih mode lambat, sedang atau cepat (waktu analisa). Setelah itu tekan tombol start pada control XRD.
·         Tunggu sampai proses analisa (scan) selesai. Setelah proses analisa selesai maka akan didapatkan data berupa grafis dengan peak-peak (puncak-puncak) nya. Dari grafis itu fokuskan analisa pada puncak yang paling dominan.
2.      X-ray spinal
a.      Pengeratian
Spinal X-ray adalah gambar tulang belakang untuk menemukan luka atau penyakit yang mempengaruhi cakram atau sendi di tulang belakang.
b.      Tujuan
·         Memeriksa kelengkungan tulang
·         cacat tulang belakang.
c.       Indikasi
·         Trauma vertebra
·         Fraktur dan isolasi
·         Nyeri
·         Gangguan motorik dan sensorik
d.      Penatalaksanaan
1)      Persiapan pasien
·         Menjelaskan tujuan prosedur
·         Mengatakan bahwa tindakan ini tidak sakit
·         Selama pemeriksaan posisi tulang belakang dipertahankan dalam keadaan stabil untuk mencegah kerusakan spinal cord
2)      Prosedur
·         Posisi berbaring di meja X-ray
·         Melihat foto-foto X-ray pertama untuk menceegah cedera lebih
·         Pengambilan gambar ditunggu sampai sekitar 15 menit
·         X-ray gambar dapat dilihat langsung dalam layar computer
3.      Computer tomography (CT)
a.      Pengertian
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEuW4dg2LwkEGjoCAOLnCZhE1g2yoU0zbBb26_K3YqnaPraGcqiFdAd1wTsSzGt5Xvp3RW5GusB3cDNRnPyhaWuCvm-pTTdfM2lYW9oJfISWuz0VUY9N-MiKHxUr1baE5snDvdWAsXVUc/s320/CT%252520Scan.jpg
b.      Tujuan
·      gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses
·       perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark
·      brain contusion, brain atrofi, hydrocephalus
·      inflamasi
c.       indikasi
·         trauma kepala
·         kerusakan serebrovaskuler
·         identifikasi adanya tumor otak
·         hydrosephalus
·         perkembangan abnormal otak
d.      penatalaksanaan
1)      persipan pasien
Pasien harus diberitahu sebaiknya dengan keluarga. Pasien diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu berikan gambaran dengan menggunakan kaset video atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian pada pasien dengan demikian mengurangi stress sebelum waktu prosedur dilaukuan. Test awal yang dilakukan meliputi: kekuatan untuk diam ditempat (dimeja scanner) selama 45 detik; melakukan pernafasan dengan aba-aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk melakukannya) saat dilakukan pemeriksaan.; mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
 Penjelasan kepada klien bahwa setelah penyuntikan zat kontras wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan. Hal ini merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinik klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa cemas dapat diberikan minor transqualizer. Bersihkan rambut pasien dari jelli dan obat-obatan. Rambut tidak boleh dikelabang dan tidak memakai wig.

2)      prosedur
a. Posisi terlentang dengan tangan terkendali
b. Meja elektronik masuk kedalam meja scanner
c. Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang dicurigai adanya kelainan.
d.  Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit
e.  Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
f.  Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan.
g. Sesudah pengambilan gambarpasien dirapihkan.
4.      Magnetik resonance imaging (MRI)
a.      Pengertian
Suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hydrogen.
mri-scanner
b.      Tujuan
·         menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan ketelusan batu kepada hidrokarbon.
·         mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak
c.       indikasi
·         maligna system saraf pusat
·         kelainan system saraf pusat
·         trauma kepala
·         lesi dan edema cerebral
·         infark serebral
·         perdarahan serebral
·         kelainan congenital
d.      penatalaksanaan
1)      persiapan pasien
·         sebulum pasien dimasukkan kedalam ruang MRI, semua benda-benda logam (anting, cincin kawin, jam tangan, jepitan rambut dll) dilepaskan. Demikian pula kartu kredit ( medan magnet dapat menghapus data dalam kartu kredit ). Riwayat yang lengkap berkaitan dengan pemakaian benda logam dalam tubuh pasien( mis. Penjepit aneurisma, benda ortopedik, pacu jantung, katuk jantung buatan, alat intrauterine).  Benda-benda ini harus dibuka . benda tersebut bila dibiarkan terpasang dapat menyebabkan gangguan fungsi, dapat keluar atau menjadi panas karena mengabsorsi energy.
2)      prosedur
·         baringkan pasien dengan posisi datar ditempat yang disediakan yang digerakkan masuk ketabung yang mengandung magnet.
·         Proses pemindahan ini tidak nyeri tetapi pasien mendengar bunyi dentuman pada gulungan magnet sebagai getaran medan magnet.
·         Karena proses pemindahan MRI menggunakan tabung yang sempit, pasien dapat mengalami klaustrafobia.
·         Obat penenang dapat diberikan saat proses ini.
·         Pasien disiapkan dengan memberikan penyuluhan teknik relaksasi dan memberitahu pasien bahwa mereka dapat berbicara dengan petugas melalui migrifon yang ada di dalam pemindah.
5.      Angiografi cerebral
a.      Pengertian
Melihat secara langsung sistem pembuluh darah otak. Zat kontras dimasukkan melalui arteri. Biasanya pada arteri carotis dan arteri vertebra, atau mungkin juga pada arteri brchialis dan arteri femoralis
b.      Tujuan
·         sumbatan pada pembuluh darah cerebral seperti pada stroke
·          Anomali congenital pembuluh darah sumbatan pada pembuluh darah cerebral seperti pada stroke anomali congenital pembuluh darah
·         Pergeseran pembuluh darah yang mungkin mengindikasikan SOL (Space Ocupaying Lession)
·          Malformasi vaskuler, seperti pada aneurisma atau angioma
c.       Indikasi
·         Kelainan vaskuler cerebral
·         Aneurisma
·         Malformasi arteriovaskuler
·         Melihat arteri dan vena cerebral
d.      Penatalaksanaan
1)      Persiapan pasien
·         Menjelaskan prosedur pelaksanaan, sensasi yang terjadi (rasa terbakar saat penyuntikan zat kontras yang lama kelamaan akan menghilang)
·         Hal yang perlu dilakukan setelah tindakan dilakukan
·         Surat izin tindakan telah ditandatangani klien
2)      Prosedur
·         Masukkan kawat penuntun dan kateter pada area arteri femoralis atau karotis atau branhial dengan pengawasan fleuroskopis
·         Kateter disemprotkan secara regular dengan cairan garam yang mengandung heparin untuk mencegah pembentukan bekuan darah pada ujung kateter  dan mengurangi resiko emboli dan stroke.
6.      Electro ncephalography (EEG)
a.      Pengertian
Adalah suatu cara untuk merekam aktifitas listrik otak melalui tengkorak yang utuh.
b.      Tujuan
·         Mengetahui normal atau tidaknya aktivitas listrik dalam otak
·         Sedikitnya ada 17-21  elektroda yang dipasang pada kepala pasien.
c.       Indikasi
·         penderita dicurigai atau dengan epilepsy
·         Membedakan kelainan otak organic
·         Mengidentifikasi infark pembuluh darah atau adanya lesi (tumor, hematom, abses)
·         Diagnosa retardasi mental atau over dosis obat
·         Menentukan kematian jaringan otak
d.      Penatalaksanaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar