Tugas KMB II
Dosen : Ns.Jukarnain S.kep
TEST
DIAGNOSTIK
OLEH:
JUMRIANI
08 071 014 079
KLS C.
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2011
TEST DIANGNOSTIK
1.
X-ray kepala
a.
Pengertian
Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan
struktur garis(perdarahan/edema), fragmen tulang.
b. Tujuan
·
Mengidentifikasi
fraktur tengkorak
·
Kelainan
vaskuler
c. Indikasi
·
Pasien
dengan fraktur kepala
·
Tumor
otak
·
Abnormal
vaskuler
·
Perubahan
degeneratif
d. Penatalaksanaan
1) Persiapan pasien
·
Pasien
diminta untuk melepaskan seluruh perhiasan, seperti anting, aksesoris rambut,
gigi palsu dan alat orthodonti yang dipakainya
·
Prosedur
dan pergerkan alat harus zdijelaskan untuk menenangkan pasien dan jika perlu
lakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa alat bergerak
·
Pakaikan
alat pelindung apron pada pasien, pastikan pada bagian leher tidak ada yang
menghalangi pergerakan alat saat mengelilingi kepala
·
Pasien
harus diposisikan dalam unik dengan tegak dan diperintahkan untuk memegang
handel agar ttetap seimbang
·
Pasien
diminta untukmemposisikan gigi edge to edge dengan dagu bersentuhan tempat
dagu.
·
Kepala
tidak boleh bergerak dibantu dengan penahan kepala
·
Pasien
diintruksikan untuk menutup bibir dan menekan lidah kepalatun dan jangan gerak
sampai alat berhenti berputar
·
Jelaskan
kepada pasien untuk bernafas normal dan tidak terlalu bernafas dalam saat
penyinaran.
2) Prosedur
·
Nyalakan
computer dan monitornya.
·
Nyalakan mesin XRD.
·
Periksa
apakah knops dan KV sudah pada posisi nol (0). Set 0 jika posisi belum pada 0
·
Jalankan control XRD yang berada pada
computer.
·
Pilih New
kemudian Individual analize dan biarkan proses inisialisasi berjalan.
·
jika proses
anisialisasi gagal maka klik cancel dan ulangi lagi.
·
Jika proses inisialisasi berhasil proses
analisa bias dilakukan.
·
Sesuikan parameter pada XRD sesuai dengan yang
di inginkan. Kemudian pilih mode lambat, sedang atau cepat (waktu analisa).
Setelah itu tekan tombol start pada control XRD.
·
Tunggu
sampai proses analisa (scan) selesai. Setelah proses analisa selesai maka akan
didapatkan data berupa grafis dengan peak-peak (puncak-puncak) nya. Dari grafis
itu fokuskan analisa pada puncak yang paling dominan.
2.
X-ray spinal
a. Pengeratian
Spinal
X-ray
adalah gambar tulang belakang untuk menemukan luka atau penyakit yang
mempengaruhi cakram
atau sendi di tulang belakang.
b. Tujuan
·
Memeriksa
kelengkungan tulang
·
cacat
tulang belakang.
c. Indikasi
·
Trauma
vertebra
·
Fraktur
dan isolasi
·
Nyeri
·
Gangguan
motorik dan sensorik
d. Penatalaksanaan
1) Persiapan pasien
·
Menjelaskan
tujuan prosedur
·
Mengatakan
bahwa tindakan ini tidak sakit
·
Selama
pemeriksaan posisi tulang belakang dipertahankan dalam keadaan stabil untuk
mencegah kerusakan spinal cord
2) Prosedur
·
Posisi
berbaring di meja X-ray
·
Melihat
foto-foto X-ray pertama untuk menceegah cedera lebih
·
Pengambilan
gambar ditunggu sampai sekitar 15 menit
·
X-ray
gambar dapat dilihat langsung dalam layar computer
3.
Computer tomography (CT)
a. Pengertian
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
b. Tujuan
· gambaran
lesi dari tumor, hematoma dan abses
· perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya
vaskularisasi dan infark
· brain contusion,
brain atrofi, hydrocephalus
· inflamasi
c. indikasi
·
trauma
kepala
·
kerusakan
serebrovaskuler
·
identifikasi
adanya tumor otak
·
hydrosephalus
·
perkembangan
abnormal otak
d. penatalaksanaan
1) persipan pasien
Pasien harus
diberitahu sebaiknya dengan keluarga. Pasien diberi gambaran tentang alat yang
akan digunakan. Bila perlu berikan gambaran dengan menggunakan kaset video atau
poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian pada pasien dengan
demikian mengurangi stress sebelum waktu prosedur dilaukuan. Test awal yang
dilakukan meliputi: kekuatan untuk diam ditempat (dimeja scanner) selama 45
detik; melakukan pernafasan dengan aba-aba ( untuk keperluan bila ada
permintaan untuk melakukannya) saat dilakukan pemeriksaan.; mengikuti aturan
untuk memudahkan injeksi zat kontras.
Penjelasan kepada klien bahwa setelah
penyuntikan zat kontras wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada
seluruh badan. Hal ini merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut.
Perhatikan keadaan klinik klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine.
Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien
merasa cemas dapat diberikan minor transqualizer. Bersihkan rambut pasien dari
jelli dan obat-obatan. Rambut tidak boleh dikelabang dan tidak memakai wig.
2)
prosedur
a. Posisi
terlentang dengan tangan terkendali
b. Meja
elektronik masuk kedalam meja scanner
c. Dilakukan
pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang
dicurigai adanya kelainan.
d. Selama prosedur berlangsung pasien harus diam
absolut selama 20-45 menit
e. Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai
posisi dengan pengaturan komputer.
f. Selama prosedur berlangsung perawat harus
menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan.
g. Sesudah pengambilan
gambarpasien dirapihkan.
4.
Magnetik resonance imaging (MRI)
a. Pengertian
Suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik
radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau
organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5
tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hydrogen.
b. Tujuan
·
menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan ketelusan batu kepada hidrokarbon.
·
mendeteksi
beberapa kelainan pada jaringan lunak
c. indikasi
·
maligna
system saraf pusat
·
kelainan
system saraf pusat
·
trauma
kepala
·
lesi
dan edema cerebral
·
infark
serebral
·
perdarahan
serebral
·
kelainan
congenital
d. penatalaksanaan
1) persiapan pasien
·
sebulum
pasien dimasukkan kedalam ruang MRI, semua benda-benda logam (anting, cincin
kawin, jam tangan, jepitan rambut dll) dilepaskan. Demikian pula kartu kredit (
medan magnet dapat menghapus data dalam kartu kredit ). Riwayat yang lengkap
berkaitan dengan pemakaian benda logam dalam tubuh pasien( mis. Penjepit
aneurisma, benda ortopedik, pacu jantung, katuk jantung buatan, alat
intrauterine). Benda-benda ini harus
dibuka . benda tersebut bila dibiarkan terpasang dapat menyebabkan gangguan
fungsi, dapat keluar atau menjadi panas karena mengabsorsi energy.
2) prosedur
·
baringkan
pasien dengan posisi datar ditempat yang disediakan yang digerakkan masuk
ketabung yang mengandung magnet.
·
Proses
pemindahan ini tidak nyeri tetapi pasien mendengar bunyi dentuman pada gulungan
magnet sebagai getaran medan magnet.
·
Karena
proses pemindahan MRI menggunakan tabung yang sempit, pasien dapat mengalami
klaustrafobia.
·
Obat
penenang dapat diberikan saat proses ini.
·
Pasien
disiapkan dengan memberikan penyuluhan teknik relaksasi dan memberitahu pasien
bahwa mereka dapat berbicara dengan petugas melalui migrifon yang ada di dalam
pemindah.
5.
Angiografi cerebral
a. Pengertian
Melihat secara langsung sistem
pembuluh darah otak. Zat kontras dimasukkan melalui arteri. Biasanya pada
arteri carotis dan arteri vertebra, atau mungkin juga pada arteri brchialis dan
arteri femoralis
b. Tujuan
·
sumbatan pada pembuluh darah cerebral seperti pada
stroke
·
Anomali
congenital pembuluh darah sumbatan pada pembuluh darah cerebral seperti pada
stroke anomali congenital pembuluh darah
·
Pergeseran pembuluh darah yang mungkin mengindikasikan
SOL (Space Ocupaying Lession)
·
Malformasi
vaskuler, seperti pada aneurisma atau angioma
c. Indikasi
·
Kelainan
vaskuler cerebral
·
Aneurisma
·
Malformasi
arteriovaskuler
·
Melihat
arteri dan vena cerebral
d. Penatalaksanaan
1) Persiapan pasien
·
Menjelaskan prosedur pelaksanaan, sensasi yang terjadi (rasa terbakar saat
penyuntikan zat kontras yang lama kelamaan akan menghilang)
·
Hal yang perlu dilakukan setelah tindakan dilakukan
·
Surat izin tindakan telah ditandatangani klien
2) Prosedur
·
Masukkan
kawat penuntun dan kateter pada area arteri femoralis atau karotis atau
branhial dengan pengawasan fleuroskopis
·
Kateter
disemprotkan secara regular dengan cairan garam yang mengandung heparin untuk
mencegah pembentukan bekuan darah pada ujung kateter dan mengurangi resiko emboli dan stroke.
6.
Electro ncephalography (EEG)
a. Pengertian
Adalah suatu cara untuk merekam aktifitas listrik otak
melalui tengkorak yang utuh.
b. Tujuan
·
Mengetahui
normal atau tidaknya aktivitas listrik dalam otak
·
Sedikitnya
ada 17-21 elektroda yang dipasang pada
kepala pasien.
c. Indikasi
·
penderita dicurigai atau dengan epilepsy
·
Membedakan kelainan otak organic
·
Mengidentifikasi infark pembuluh darah atau adanya
lesi (tumor, hematom, abses)
·
Diagnosa retardasi mental atau over dosis obat
·
Menentukan kematian jaringan otak
d. Penatalaksanaan